Tulisan ini didesikasikan untuk diriku sendiri, biar selalu inget dan tawakkal :))
Cukup lama, aku merasa terpaksa menjalani belajar di bidang ini (farmasi). Kenapa?? Sulit?? Menurutku sih enggak, sebenarnya semua hal ketika dilakukan dengan ikhlas dan kita sebagai individu yang melakukannya mempunyai passion, pasti gak akan susah. Beberapa minggu yang lalu, Billy Boen seorang eksekutif muda yang telah mencapai kesuksesan di dunia bisnis sebagai GM pada usia 26 tahun membicarakan tentang "passion". Sebenarnya "passion" itu apa sih?? Dalam kamus Bhs. Inggris, passion berarti gairah. Gairah adalah suatu semangat menggebu-gebu untuk melakukan sesuatu hal, menurutku sih. hehe. Boen mengatakan yang intinya, "ketika seseorang mempunyai passion untuk melakukan suatu hal maka ia akan fokus dengan sendirinya agar hal tersebut bisa berhasil, dia tidak akan merasa lelah, malas ataupun putus asa."
Lalu bagaimana orang bisa menemukan passionnya?
Sesungguhnya, setiap orang diciptakan untuk berhasil. Tidak ada orang gagal, tapi yang ada adalah orang yang tidak bisa menemukan keahlian atau bakatnya. Seseorang mempunyai kegemaran dan kesenangan terhadap suatu hal yang berbeda, mengapa?? Karena Tuhan menciptakan kita untuk saling mengisi satu sama lain. Si A suka memasak, sedangkan si B suka reparasi (membuat kompor). #contohnya kurang tepat, soalnya bingung nulisnya.haha. Coba kalau si A suka memasak dan membuat kompor pasti dia tidak akan butuh si B dong, begitupun sebaliknya. Itulah kenapa manusia diciptakan memiliki "keahlian" masing-masing. Ya untuk saling melengkapi.
Aku, bukan orang yang mempunyai passion di bidang kimia (yang merupakan makanan wajib bagi farmasi). Tapi kenapa setiap aku menghindar, tetap saja farmasi?? Dulu aku anggap karena ini adalah kemauan keluargaku. Lalu aku berontak sejadi-jadinya. Eh, tetep aja nyangkut di farmasi. hahaha. Trus aku pikir Allah gak adil "katanya setiap orang diciptakan misi hidupnya masing-masing, lalu kenapa nasibku malah di suruh belajar farmasi? aku kan ga suka? nasibku jelek dong? bukankah aku sudah berusaha dengan sebaik-baiknya agar mencapai hidayahMu, tapi kenapa engkau malah menjerumuskanku mempelajari hal yang tidak sesuai minatku? Bagaimana aku bisa "punya passion" coba?"
Eh, tapi Allah menjawab "Bukankah setiap ilmu itu saling bertautan Zia? Bukankah Aku ini lebih tahu mana yang terbaik daripada kamu? Bukankah janjiKu itu nyata? Bukankah aku sangat menyayangimu? Lalu kenapa kamu meragukanKu? Sudahlah, belajar aja karena tugasMu untuk mencari ilmuKu. Kalo soal passion, kamu akan menemukannya dengan sendirinya. Tenanglah."
Mungkin banyak orang pintar, karena Ia rajin belajar. Tapi sedikit orang cerdas, karena Ia tidak mampu menemukan "passionnya". Tapi orang sukses menurutku adalah ketika seseorang bisa menemukan passionnya lalu kemudian menjadi pintar dibidangnya dan berguna bagi sesamanya. Lalu kebahagiaan akan menaungi dengan sendirinya.
"Karena tidak semua orang yang sekolah itu belajar. Maka dari itu, IPK tinggi tidak menjamin seseorang mendapatkan hidup lebih layak daripada IPK rendah. Kalau tujuannya hanya "value" not "knowledge". Mario Teguh